Selasa, 24 November 2009

UTSMAN DAN ALI : AKAR KONFLIK POLITIK DAN TEOLOGI (1)

Oleh. Moh. Badrus Sholeh, S.Pd.I*
A.USMAN BIN AFFAN
Usman merupakan seorang sahabat Nabi yang sangat populis. Saat ia masuk Islam, kebanyakan orang ummayah memusuhi nabi dan agama Islam. Sahabat Nabi yang diberitakan bahwa ia akan masuk surga, dan seorang hartawan yang berhati murah baik dilingkungan famili maupun bukan famili Usman. Ia termasuk orang yang masuk Islam lantaran dakwah dari seruan Abu Bakar, ia adalah orang yang ikut hijrah sebanyak dua kali, yakni hijrah ke Habasyah dan ke Madinah.

Utsman bin Affan nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayyah bin Abdus Syam bin Abdul Manaf bin Qushai bin Qilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib Al-Quraisyi. Ayahnya Affan adalah saudagar yang kaya raya dari suku Quraisy-Umayah. Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Habib bin Abdus Syam. Sedangkan nenek dari ibunya bernama Al-Baida` binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yakni saudara kembar Abdullah ayah rasul shallallahu ‘alaihi wasallam. Nasab Usman melalui garis ayahnya bertemu dengan nasab Rasulallah pada Abdil Manaf bin Qushayi. Usman lahir pada tahun 56 M di Taif .
Sejak sebelum Islam ia seorang pedagang yang kaya raya, ia adalah salah seorang sahabat terdekat Rasulallah SAW juga seorang penulis wahyu dan sekretarisnya. Ia selalu berjuang bersama Rasulallah, Hijrah mengikuti Rasulallah SAW dan berperang pada setiap peperangan kecuali perang Badar. Sebagai seorang hartawan Usman menghabiskan hartanya demi penyebaran dan kehormatan agama Islam serta kaum muslim.

Ketika kaum muslimin hijrah dari Mekah ke Madinah, mereka dihadapkan pada masalah air. Sedangkan disana ada sumur tapi milik orang yahudi dan sengaja diperdagangkan. Rasulullah SAW kemudian berharap ada sahabat yang mau membeli sumur itu. Mendengar itu Utsman datang ketempat orang Yahudi dan membeli separuh sumur itu dengan sehari untuk hak muslim, sehari lagi untuk hak Yahudi dengan harga 12.000 dirham. Pada giliran hak Utsman, maka umat muslim mengambil air sebanyak-banyaknya yang cukup untuk 2 hari. Hal itu menyebabkan orang Yahudi merasa sangat rugi karena tidak ada lagi yang membeli airnya, maka akhirnya dijual haknya kepada Utsman sebesar 8.000 dirham. Setelah peristiwa tersebut, Rasulullah SAW menikahkan putrinya, Ummu Kalthum dengan Utsman. Sebelumnya Utsman beristrikan Ruqayah, putri Rasulullah SAW yang kedua tapi ia telah wafat. Oleh karena itu Utsman ra mendapat julukan "Dzannurain" yang memilik dua cahaya. Yang dimaksud dua cahaya ialah mengawini dua orang putri Rasulullah SAW.

Pada saat Rasulullah SAW meninggal dunia Utsman baru berusia 58 tahun, ia menjabat sebagai khalifah pada tahun 24 H dan saat itu ia berusia 70 tahun.
1. Proses terpilihnya Usman sebagai Kholifah
Dikala Umar ditikam oleh seorang budak dari persia yang bernama abu lu’lu’ah, untuk menentukan penggantinya umar tidak menempuh jalan yang dilakukan Abu Bakar. Beliau tidak bermaksud hendak mengangkat penggatinya sebagai khalifah. Tetapi kaum muslimin khawatir kalau terjadi perpecahan sesudah Umar meninggal dunia, karena itu mereka mengusulkan agar Umar menunjuk siapa yang akan menjadi pengganti beliau.
Sebelum wafat khalifah umar berwasiat,”seandainya Abu Ubaidillah bin al Jarrah masih hidup, jabatan kholifah akan saya serahkan kepadanya. Karena ia sudah meninggal saya tidak bias menunjuk seseorang. Masalah ini akan saya serahkan kepada enam tokoh sebagai tim formatur, anak saya Abdullah Ibnu Umar masuk dalam tim, namun tidak boleh dipilih dari bani Adi cukup saya saja yang menjadi kholifah. Enam orang tersebut adalah Ali bin Abi Tholib, Usman bin Affan, Abdurahman bin Auf, Saad bin Abi Waqos, Zubair bin Awwam dan Tholha bin Ubaidillah”.
Dalam hal ini kalau kita pelajari iklim dan suasana dimasa itu, jelaslah Umar dalam keadaan ragu. Beliau hendak tidak memikul tanggung jawab terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan orang-orang sepeninggal beliau. Takut keadaan kaum muslimin berpecah belah. Tetapi setelah dipikirkan matang-matang bahwa kalau dibiarkan begitu saja ia khawatir keadaan akan menjadi kacau. Karena dalam perang menghadapi tentara Persia dan Rumawi semua orang Arab sudah ikut serta sehingga setiap kabilah mengaku dirinya seperti kaum Muhajirin dan Anshar, berhak memilih khalifah. Karena itu beliau mengambil jalan tengah, dengan membentuk Majlis Syura yang terdiri dari enam orang dengan tugas memilih diantara mereka seorang khalifah sesudahnya. Keseluruhan yang direkomendasi Umar adalah orang-orang yang telah dijamin masuk surga. Setelah menyebutkan nama-nama mereka Umar bin Khatab berkata: “ Tak ada orang yang lebih berhak dalam hal ini daripada mereka itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat sudah merasa puas terhadap mereka . siapapun yang terpilih dialah khalifah sesudah saya.” . Dari kenam tokoh yang direkomendasi Umar tak ada satu tokohpun yang berasal dari kaum Anshor atau kabilah-kabilah Arab lainnya, semua mereka berasal dari kaum Muhajirin dan dari kaum Quraiys, namun tidak ada tentangan dan protes atas rekomendasi umar itu .

Unsur fanatisme kabilah dalam sidang formatur sangat berperan. Ali berasal dari Bani Hasyim sedangkan Usman dari Bani Umayyah, Persaingan antara dua bani itu sudah berjalan lebih dari seratus tahun sebelum Nabi lahir. . Di pihak Bani Hasyim Abbas sangat menghendaki kekhalifahan berada dikalangan keluarga Nabi. Ketika Umar membentuk majlis syura ia berkata kepada Ali : ”Jangan ikut mereka! ” tetapi Ali menjawab :”saya tidak ingin menghendaki ada perselisihan” Dijawab lagi oleh Abbas ”jadi anda berpendapat apa yang anda tidak sukai”
Ketika itu Umar berkata kepada majlis syura: ”Jika yang setuju tiga orang dan yang tidak setuju tiga orang, pilihlah Abdullah bin Umar menjadi penengah. Dari pihak manapun dari kedua pihak itu yang diputuskan pilihlah seorang dari mereka. Kalau mereka tidak menyetujui keputusan Abdullah bin Umar, maka ikutlah kalian bersama mereka yang didalamnya ada Abdurahman bin Auf”.

Sesudah mendengar suara kedua pihak itu Ali keluar dan menemui pamannya Abbas dan berkata ” Sudah meninggalkan kita”. Ditanya oleh Abbas ”dari mana anda tahu?” Ali berkata: ”Usman mengaja saya dengan mengatakan, Ikutlah suara terbanyak. Kalau dua orang menyetujui satu orang dan dua orang lagi menyetujui satu orang ikutlah mereka yang didalamnya ada Abdurahman bin Auf”. Saad tidak akan menentan sepupunya dan Abdurahman adalah famili Usman, mereka tidak akan berbeda pendapat. Maka abdurrahman akan mengangkaUsman, atau Usman akan mengangkat Abdurahman. Kalau yang dua lainnya dipihak saya maka tak ada gunanya. Mendengar kata-kata Ali itu Abbas menjawab dengan nada agak keras ”setiap saya mendorong anda, anda kembalikan kepada saya sudah terlambat dengan membawa hal yang tidak saya kehendaki. Ketika Rasulallah wafat saya katakan kepada anda supaya menanyakan siapa yang akan memegang pimpinan ini anda menolak. Saya katakan kepada anda setelah ia wafat agar cepat-cepat bertindak, anda menolak. Saya katakan pada anda ketika Umar menunjuk anda untuk majlis syura agar jangan ikut mereka, anda menolak. Berpeganglah pada yang satu ini : Setiap mereka menawarkan apapun pada anda jawablah: ”tidak, kecuali anda yang akan diangkat. Berhati-hatilah terhadap jamaah itu, mereka akan selalu menjauhkan kita dari persolahan ini sebelum ada yang lain tampil diluar kita. Ya, memang, kita tidak akan mendapat apapun selain bencana!”.

Dipihak Bani Umayyah tidak kurang ambisinya ingin agar kekholifahan berada ditangan mereka. Setelah tiba saatnya umar akan dikebumikan dan jenazahnya dibawa ke masjid Nabi untuk disholatkan, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib tampil masing-masing ingin kedepan memimpin sholat itu. Melihat yang demikian Abdurahman bin Auf berkata:”inilah ambisi orang yang ingin memegang pimpinan. Kalian tentu tahu bahwa dia sudah meminta yang lain diluar kalian. Shuhaib majulah dan sholatkan!”.
Musyawarahpun berjalan alot, faktor kabilah menjadi penting Zubair tidak bisa maju karena ada Ali yang sama-sama dari bani Hasyim. Saad bin Abi Waqos peluangnya tipis karena bersal dari Bani Zahro, suatu kabilah yang tidak punya wibawa dibanding lainnya. Tholhah sama dengan Umar dari Bani Adiy sehingga tidak mungkin maju. Nominator terkuat berarti Abdurrahman bin Auf, Usman dari bani Umayah dan Ali dari Bani Hasyim. Namun Abdurahman mengundurkan diri ia berkata ”saya mengundurkan diri dari pencalonan”. Maka Usman dengan cepat berkata ” saya yang pertama setuju”. Saad dan Zubair berkata ” kami setuju”.Karena Tholhah tidak ada ditempat, maka tinggal Ali bin Abi Tholib yang harus memberi pendapatnya. Tetapi Ali tetap diam, tidak menyatakan setuju atau menolak. Abdurahman kemudian berkata ”Abu al-Hasan bangaimana pendapat anda?”. Ali menyatakan kesangsiannya atas tindakan Abdurahman.” berjanjilah anda,”kata Ali, ”bahwa anda akan mendahulukan kebenaran, tidak meperturutkan hawa nafsu, tidak mengutamakan kerabat dan tidak mengabaikan bimbingan bagi umat.” dengan tanpa ragu Abdurrahman berkata:” berjanjilah kalian bahwa kalian akan mendukung saya dalam mengadakan perubahan dan menyetujui orang yang saya pilihkan, saya berjanji kepada Allah tidak akan mengutamakan kerabat dan tidak akan mengabaikan bimbingan kepada umat muslimin.”

Pada akhirnya kata kunci berada pada Abdurrahman bin Auf. Saat menemui Ali ia bertanya ”seandainya anda tidak termasuk orang yang dicalonkan, siapa yang anda pilih? Ali menjawab ” Usman”, kemudian ia langsung menemui Usman dan menanyakan seandainya anda diluar enam calon siapa yang anda pilih sebagai khalifah? Usman menjawab ” Ali”.
Sebelum itu ia telah berbicara dengan semua anggota majlis syura dan dimintanya memberi kuasa kepada tiga orang diantara mereka yang berhak memegang pimpinan. Maka Zubair memberikan haknya kepada Ali, Saad memberi kuasa kepada Abdurahman dan hak Tholhah diberikan kepada Usman. Tetapi karena Abdurahman sudah mengundurkan diri, maka pencalonan itu dibatasinya pada Ali dan Usman. Hak memilih salah seorang dari keduanya itu kini berada ditangan Abdurahman bin Auf.

Maka pada waktu shubuh ia mengumpulkan kaum muslimin, sehingga masjid penuh sesak lalu ia berkata :”Wahai sekalian manusia! Aku telah menanyakan keinginan kalian namun aku tidak mendapati seorangpun yang condong kepada salah seorang dari mereka berdua baik Ali maupun Usman. Wahai Ali kemarilah!”Maka bangkitlah Ali dan berdiri dibawah mimbar kemudian Abdurrahman memegang tangannya seraya berkata, ”apakah engkau mau dibai’at untuk tetap setia menjalankan Al-Qur’an, sunnah Nabinya SAW, dan apa yang telah dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar?”Ali menjawab,”tidak akan tetapi akan aku jalankan sesuai dengan kemampuanku.”Lalu Abdurahman melepaskan pegangannya dan memanggil Usman, ”wahai Usman kemarilah!, maka Usmanpun bangkit dan tangannya dipegang oleh Abdurahman lalu bertanya, ” apakah engkau mau dibai’at untuk tetap setia menjalankan Al-Qur’an, sunnah Nabinya SAW, dan apa yang telah dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar?” Usman menjawab, ”Ya!” Lantas Abdurahman menengadakahkan kepalanya keatap masjid sambil memegang tangan Usman dan berkata, ”Ya Allah dengarkanlah dan saksikanlah, Ya Allah sesunggunya Aku telah alihkan beban yang ada dipundakku kepundak Usman”. Maka orang-orangpun berdesak-desak untuk membai’at sehingga beliau dikerumuni oleh orang-orang dibawah mimbar . Abdurahman bin Auf akhirnya menetapkan Usman. Pemilihan ini dilakukan setelah melalui lobi dan seleksi yang sangat ketat terhadap kedua kandidat. Penetapan ini sekecil apapun ada pertimbangan kabilahnya. karena isteri Abdurahman bin Auf saudara seibu Usman bin Affan.

Ali sendiri adalah orang yang pertama kali menjabat tangan Usman dan menyatakan bai’at padanya kemudian diikuti kaum muslimin. Namun pakar sejarah, seperti Ibnu Jarir mengatakan bahwa Ali adalah yang terakhir membai’at Usman. Ali berkata Kepada Abdurahman engkau menipuku, engkau mengangkatnya karena ia familimu dan karena ia sering meminta pendapatmu tentang setiap permasalahan. Ali enggan membai’atnya hingga Abdurahman menyebut Surat Al-Fath ayat 10 ”bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah,. tangan Allah di atas tangan mereka, Maka Barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan Barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang besa”
Adapun Usman menerima bai’at dengan hati bergetar, karena beratnya tanggung jawab yang ia emban dalam menjaga eksistensi negara setelah kematian umar yang terkenal sebagai sosok yang berwibawa, adil, saleh, tegas dan berpengaruh. Bersambung
*Mahasiswa Pascasarjana STAIN Jember

Minggu, 27 September 2009

PERLUNYA MENINGKATKAN SDM GURU

Guru adalaha jabatan mulia dan terhormat dihadapan Allah swt dan masarakat, menjadi guru sama dengan menolong Allah dalam melestarikan syiar-syiar kalimat-Nya dimuka bumi. Dalam pandangan manusia sosok guru adalah figure teladan yang menjadi panutan dalam setiap kata dan tindakan, orang jawa mendifenisikan guru dengan kalimat “ diguguh dan ditiru.
Tidak semua orang mudah menjadi guru karena dibutuhkan skill, bakat dan charisma yang kuat itu tak terlepas dari sosok guru yang selalu menjadi ”spion” masyarakat. Dulu orang banyak yang ogah menjadi guru disamping ketidakbebasan figure guru yang selalu dituntut untuk tidak berbuat cacat dimasyarakat juga karena kecilnya honor dari profesi guru. Faktor ini secara otomatis menyaring secara alamiah orang-orang yang berminat jadi guru. Hanya mereka yang betul-betul mempunyai komitmen keikhlasan dan mengharap keridloan Allah yang bias lolos menjadi guru.
Berbeda jauh dengan yang terjadi pada akhir-akhir ini, orang berlomba-lomba mendaftar menjadi guru. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, ada yang memang dari lulusan kependidikan tapi banyak juga dari kompetensi lainnya. Mereka berlomba-lomba menjadi guru tanpa memperhitungkan apakah layak dan kompeten dibidang itu. Membanggakan sekaligus memperihatinkan, membanggakan karena jabatan yang dulu disia-sikan kini menjadi profesi yang bergensi, memperihatinkan bila semua orang leluasa menjadi guru tanpa ada seleksi yang ketat akan berdampak buruk bagi out put dan out come pendidikan. Ini karena sumber daya guru sangat berpengaruh pada kualitas siswa.
SDM guru yang berkualitas sangat penting dan menjadi kebutuhan pokok yang menjadi syarat mutlak bagi seorang guru. Ini karena Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material / non finansial) di dalam sekolah, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksisten sisekolah. Tujuan dan kemajuan sekolah akan mudah dicapai jika memiliki sumberdaya guru yang berkualitas.
Seorang peraih nobel dari amerika mengatakan “Educational change depends on what teachers do and think – it’s as simple and as complex as that. It would all be so easy if we could legislate changes in thinking. Classrooms and schools become effective when:
(1) Quality people are recruited to teaching, and;
(2) The workplace is organized to energize teachers and reward accomplishments.
Kualitas guru secara intelektual, emosional dan spritual sangat berpengaruh pada transformasi ilmu dari guru dan siswa. Guru yang kreatif akan mencetak siswa yang kreatif, guru santun akan menlahirkan siswa yang santun ini karena ruh guru sangat mempengaruhi ruh siswa seperti yang disampaikan oleh syech zarnuji dalam kitab ta’limul mutaalim. Sudah sepantasnya sosok guru adalah manusia yang selalu berbenah meningkatkan kompetensinya, karena ilmu pendidikan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman dari waktu kewaktu.
Disamping itu integritas, mentalitas dan spritualitas guru harus ditingkatkan.Segala fasilitas yang diberikan pemerintah berupa kenaikan gaji, tunjangan fungsional dan sertifikasi tidak akan berdampak signifikan bagi peningkatan kualitas kerja jika mentalitas dan spritualitas guru tidak diperbaiki. Guru harus meluruskan niat karena dengan niat yang benar akan diperoleh hasil yang bermakna disisi Allah dan manusia.

Minggu, 30 Agustus 2009

SUPERVISI PENDIDIKAN

Moh. Badrus Sholeh, S.Pd.I
Istilah supervisi baru muncul kurang lebih tiga dasawarsa terakhir ini (Suharsimi Arikunto,2004). Kegiatan serupa yang dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Dalam konteks sekolah sebagai sebuah organisasi pendidikan, supervisi merupaka bagian dari proses administrasi dan manajemen. Kegiaan supervisi melengkapi fungsi-fungsi administrasi yang ada di sekolah sebagai fungsi terakhir, yaitu penilaian terhadap semua kegiatan dalam mencapai tujuan. Dengan supervisi, akan memberikan inspirasi untuk bersama-sama menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan jumlah lebih banyak, waktu lebih cepat, cara lebih mudah, dan hasil yang lebih baik daripada jika dikerjakan sendiri. Supervisi mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab dari semua program. Supervisi bersangkut paut dengan semua upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek yang merupakan factor penentu keberhasilan. Dengan mengetahui kondisi aspek-aspek tersebut secara rinci dan akurat, dapat diketahui dengan tepat pula apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan.
Pengertian Supervisi
Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.
Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern.
Wilem Mantja (2007) mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan
Menurut Kimball Wiles (1967)Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the development of a better teaching learning situation”.
Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Menurut Purwanto (1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Dari uraian definisi supervisi diatas, maka dapat dipahami para pakar menguraikan defenisi supervisi dari tinjauan yg berbeda-beda.God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar, Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana belajar mengajar yg lebih baik. Ross L memandang supervise sebagai pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan. Sedangkan Purwanto (1987) memandangkan sebagai pembinaan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervisi masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
1.Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
2. Correcting : memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan
3. Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
4. Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis
5. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik
Pemeriksaan artinya melihat apa yg terjadi dlm kegiatan sedangkan Pengawasan adalah Melihat apa yg positif & negatif. Adapun Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Supervisi dilakukan untuk melihat bagian mana dari kegiatan sekolah yg masih negatif untuk diupayakan menjadi positif, & melihat mana yang sudah positif untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan yang terpenting adalah pembinaannya
Orang yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan. Menurut keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.
Mulyasa (2006) supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas.
Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.
Tujuan dan sasaran Supervisi
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran (Neagly & Evans, 1980; Oliva, 1984; Hoy & Forsyth, 1986; Wiles dan Bondi, 1986; Glickman, 1990).
Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .
secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit dari supervisi pendidikan yaitu
A. Meningkatkan mutu kinerja guru
1. Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut
2. Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
3. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
5. Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
6. Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
7. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
B. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
C. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
D. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
E. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuan profesional guru (Depdiknas, 1986; 1994 & 1995).
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi:
1. Supervisi Akademik
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
2. Supervisi Administrasi
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
3. Supervisi Lembaga
Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.
Prinsip-prinsip Supervisi
Secara sederhana prinsip-prinsip Supervisi adalah sebagai berikut :
1. Supervisi hendaknya memberikan rasa aman kepada pihak yang disupervisi.
2. Supervisi hendaknya bersifat Kontrukstif dan Kreatif
3. Supervisi hendaknya realistis didasarkan pada keadaan dan kenyataan sebenarnya.
4. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengan sederhana.
5. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional, bukan didasarkan atas hubungan pribadi.
6. Supervisi hendaknya didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi dan sikap pihak yang disupervisi.
7. Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada kepala sekolah
Prinsip-prinsip Supervisi
1. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari-cari kesalahan.
2. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa pihak yang mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa atau dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri.
3. Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan.
4. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor.
5. Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan segan-segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki.
6. Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.
Sedangkan menurut Tahalele dan Indrafachrudi (1975) prinsip-prinsip supervisi sebagai berikut; (a) supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif, (b) supervisi harus kreatif dan konstruktif, (c) supervisi harus ”scientific” dan efektif, (d) supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru, (e) supervisi harus berdasarkan kenyataan, (f) supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru untuk mengadakan “self evaluation”
Karena prinsip-prinsip supervisi di atas merupakan kaidah-kaidah yang harus dipedomani atau dijadikan landasan di dalam melakukan supervisi, maka hal itu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari para supervisor, baik dalam konteks hubungan supervisor-guru, maupun di dalam proses pelaksanaan supervisi.
Fungsi Supervisi
1. Fungsi Meningkatkan Mutu PembelajaranRuang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan kepada siswa.
2. Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan PembelajaranLebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi
3. Fungsi Membina dan Memimpin
Tipe-tipe Supervisi
1. Tipe Inspeksi
Tipe seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi dan model kepemimpinan yang otokratis, mengutamakan pada upaya mencari kesalahan orang lain, bertindak sebagai “Inspektur” yang bertugas mengawasi pekerjaan guru. Supervisi ini dijalankan terutama untuk mengawasi, meneliti dan mencermati apakah guru dan petugas di sekolah sudah melaksanakan seluruh tugas yang diperintahkan serta ditentukan oleh atasannya.

2. Tipe Laisses Faire
Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah atasan, pada supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk yang benar. Misalnya: guru boleh mengajar sebagaimana yang mereka inginkan baik pengembangan materi, pemilihan metode ataupun alat pelajaran.
3. Tipe Coersive
Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi. Sifatnya memaksakan kehendaknya. Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik, meskipun tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang disupervisi tetap saja dipaksakan berlakunya. Guru sama sekali tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengapa harus demikian. Supervisi ini mungkin masih bisa diterapkan secara tepat untuk hal-hal yang bersifat awal. Contoh supervisi yang dilakukan kepada guru yang baru mulai mengajar. Dalam keadaan demikian, apabila supervisor tidak bertindak tegas, yang disupervisi mungkin menjadi ragu-ragu dan bahkan kehilangan arah yang pasti.
4. Tipe Training dan Guidance
Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan. Hal yang positif dari supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan dari sisi negatifnya kurang adanya kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa mereka mampu mengembangkan diri tanpa selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh atasannya.
5. Tipe Demokratis
Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe ini juga memerlukan kondisi dan situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang pemimpin saja yang memegangnya, tetapi didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota atau warga sekolah sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.
Jenis teknik Supevisi
wyn dalam Sahertian dan Mataheru (1986) menyebutkan teknik supervisi terdiri dari individual deviation (bersifat individual) dan group devices (bersifat kelompok). Teknik supervisi yang bersifat individual antara lain; kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri. Sedangkan teknik yang bersifat kelompok diantara adalah; panel of forum discussion,curriculum laboratry, directed reading, demonstration teaching, professional libraries, supervisory bulletin, teacher meeting, professional oraganization, workshop of group work.
Evan dan Neagly (1980) menyebutkan teknik supervisi terdiri dari; individual techniques (teknik perorangan) dan group techniques (teknik kelompok). Individual techniques terdiri atas; assignment of teachers, classroom visitation and observation, classroom experimentation, colleges course, conference (individual), demonstration teaching, evaluation, proffesional reading, professional writing, supervisory bulletins, informal contacts. Sedangkan yang termasuk teknik kelompok (group techniques) diantaranya adalah; orientation of new teacher, development of professional libraries, visiting other teachers, coordinating of student teacing.
A.Teknik perseorangan .
1. Mengadakan kunjungan kelas (Classroom visitation) Yang dimaksud adalah kunjungan yang dilakukan untuk melihat guru yang sedang mengajar atau ketika kelas sedang kosong.
2. Mengadakan observasi kelas (Classroom Observation) Kunjungan ke sebuah kelas untuk mencermati situasi/peristiwa yang sedang berlangsung di dalam kelas.
3. Mengadakan wawancara : dilakukan apabila supervisor menghendaki jawaban dari individu tertentu.
B. Teknik kelompok
1. Mengadakan pertemuan/rapat (meeting ) Dalam kegiatan ini Supervisor dapat memberikan pengarahan ( directing ), pengkoordinasian ( coordinating ) dan mengkomunikasikan ( comunicating ) segala informasi kepada guru/staf .
2. Mengadakan diskusi kelompok ( group discusion )
3. Mengadakan penataran (in service training)
4. Seminar
Mekanisme Pelaksanaan Supervisi
1.Tahap penysunan program supervisi.
Program tersebut meliputi program tahunan dan program semester ( terlampir )
2. Tahap persiapan, yang perlu dipersiapkan ;
a) Format/instrumen supervisi.
b) Materi pembinaan/supervisi.
c) Buku catatan .
d) data supervisi/pembinaan sebelumnya.
3. Tahap pelaksanaan : diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan .
4. Tahap tindak lanjut.
Merupakan pembinaan dan perbaikan dari hasil temuan pada saat supervisi.
MELAKSANAKAN SUPERVISI PEMBELAJARAN
A. Observasi kelas
observasi kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan supervisi pembelajaran Karen dapat melihat kegiatan guru, murid dan masalah yang timbul.
1. perancanaan
Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam satu semester atau tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah guru yang perlu di observasi. Ada tiga macam observasi yaitu dengan pemberitahuan, tanpa pemberitahuan, dan atas undangan.
2. mekanisme observasi
a. persiapan yang diperhatikan :
- guru diberi tahu kepala sekolah bahwa kepala sekolah akan mengadakan observasi
- kesepakatan kepala sekolah dan guru tolak ukur tentang apa yang dioservasi
b. sikap observasi didalam kelas
- memberikan salam kepada guru yang mengajar
- mencari tempat duduk yang tidak mencolok
- tidak boleh menegur kesalahan guru di dalam kelas
- mencatat setiap kegiatan
- bila ada memakai alat elektronika : tape recorder, kemera
- mempersiapkan isian berupa check list
c. membicarakan hasil observasi
hasil yang dicatat dibicarakan dengan guru, dan beberapa hal yang diperlu dikemukankan :
- kepala sekolah mempersiapkan (bisa bertanya pada nara sumber atau perpustakaan)
- waktu percakapan
- tempat percakapan
- sikap ramah simpatik tidak memborong percakapan
- percakapan hendaknya tidak keluar dari data observasi
- guru diberi kesempatan dialog dan mengeluarkan pendapat
- kelamahan guru hendaknya menjadi motivasi guru dalam memperbaiki kelemahan
- saran untuk perbaikan diberikan yang mudah dan praktis
- kesepakatan perbaikan disepakati bersama dengan menyenangkan.
d. laporan percakapan
- hasil pembicaraan didokumenkan menurut masing-masing guru yang telah diobservasi
9
- isi dokumen dimulai dari tanggal, tujuan data yang diperoleh, catatan diskusi, pemecahan masalah dan saran-saran
B. Saling mengunjungi
Dalam kegiatan belajar mengajar sudah ada wadah dari kegiatan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan pembelajaran guru-guru antara lain :
1. untuk tingkat SMP dan SMA adalah musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
2. untuk tingkat Sekolah Dasar adalah Pusat kegiatan guru (PKG)
C. Domonstrasi mengajar
Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar dalam praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo (1997) sebagai seni dan filusuf. Menurut pendapat diatas mengajar dalam pekerjaan disekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala sekolah dalam demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan dan perlu mencarikan ahli yang dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik
D. Supervisi klinis
Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Perbedaannya dengan supervisi yang lain adalah prosedur pelaksanaannya ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan kemudian langsung diusahkan perbaikan kekurangan dan kelemahan tersebut.
Pelaksanaan supervisi klinis menurut la sulo (1987), mengemukakan ciri-ciri supervisi sebagai berikut :
1. bimbingan supervisor kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi.
2. ksepakatan antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan jenis keterampilan yang paling pointing (diskusi guru dengan supervisor)
3. instrument dikembangkan dan disepakati bersama antara guru dengan supervisor
4. guru melakukan persiapan dengan aspek kelemahan-kelemahan yang akan diperbaiki. Bila perlu berlatih diluar sekolah
5. pelaksanaannya seperti dalam teknik observasi kelas
6. balikan diberikan dengan segera dan bersifat obyektif
7. guru hendaknya dapat menganalisa penampilannya
8. supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau mengarahkan
9. supervisor dan guru dalam keadaam suasanan intim dan terbuka
10. supervisor dapat digunakan untuk membentuk atau peningkatan dan perbaikan keterampilan pembelajaran
E. Kaji tindak
Fokos utama kajia tindak adalah mendorong para prektisi untuk meneliti dan terlibat dalam praktik penelitiannya sendiri. Hasil penelitiannya dipakai sendiri oleh peneliti dan orang lain yang membutuhkan
Menurut kemmi (1995), kaji tindak dirumuskan dalam empat tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap aksi atau pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, tahap evaluasi danrefleksi/umpan balik.
Laporan hasil penelitian kaji tindak terdiri dari :
1. gagasan umum
2. perumusan masalah
3. perencanaan penelitian kaji tindak
4. pelaksanaan penelitian kaji tindak
5. monitoring
6. evaluasi dan refleksi
7. saran dan rekomendasi
PERANGKAT SUPERVISI
Salah satu perangkat yang digunakan dalam melaksankan supervisi ialah instrument observasi pembelajaran/check list terutama untuk supervisi kelas, supervisi klinis, dengan demikian diharapkan indicator yang diamati untuk setiap unsure yang diamati, antara lain
A. Persiapan dan aperisepsi
B. Relevansi materi dengan tujuan instruksional
C. Penguasaan materi
D. Strategi
E. Metode
F. Manajemen kelas
G. Pemberian metivasi kepada siswa
H. Nada dan suara
I. Penggunaan bahasa
J. Gaya dan sikap perilaku

Senin, 08 Juni 2009

KEKUATAN DOA

By. Moh. Badrus Sholeh, S.Pd.I

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan kepada pelbagai permasalahan yang multi komplek. Banyak yang berpendapat masalah akan dapat mudah diselesaikan dengan penerapan manajemen konflik yang tepat dan baik. Tetapi pada kenyataannya kekuatan manusia amat terbatas, banyak diantara mereka mengalami depresi atau bahkan mengambil jalan pintas dengan bunuh diri akibat ketidakmampuan menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Disisi lain ada tradisi yang membudaya untuk menyelasaikan masalah yaitu dengan menggantungkan diri pada orang lain atau benda-benda tertentu. Sebagian ada yang berikhtiar mutlak dengan bergantung orang yang memiliki ketajaman akal. Mereka mempertuhankan akal dan lupa berdoa kepada Allah, padahal Allahlah yang mengatur kehidupan ini. Sebagian lagi pergi kedukun dan menyerahkan urusan mereka kepadanya, Mereka membunuh potensi akalnya sendiri dan lebih mempercayai hal yang irasional dengan melakukan ritual-ritual yang tidak ada dasar Syar’inya. Sebagian yang lain pergi ke tokoh agama seperti kyai atau ulama lalu minta didoakan, tetapi mereka sendiri jauh dari Allah atau tetap melanggar perintah-Nya. Mereka tidak berdoa langsung kepada Allah dan lebih mempercayakan urusanya kepada kyai atau ulama yang dianggap lebih dekat dengan Allah.

Berfikir sistematis dengan akal untuk menyesaikan masalah adalah hal yang perlu diterapkan, karena Allah menganugrahkan akal agar manusia bisa berfikir dan mampu membedakan yang baik dan buruk. Tetapi tidak sekedar akal yang butuhkan untuk menyelesaikan Masalah, ada hal lain yang juga menjadi penentu yaitu kekuatan doa. Karena dengan berdoa kepada Allah segala permasalah pasti akan menemukan jalan keluar, segala harapan pasti akan dikabulkan. Itu jaminan Allah bagi orang yang bergantung padanya. Ada sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibn Husen, yang isinya tentang firman Allah swt. yang berbunyi :

“ Demi kemulian dan kebesaran-Ku dan juga demi kemurahan dan ketinggian kedudukan-Ku diatas Arsy. Aku akan mematahkan harapan orang yang berharap kepada selain Aku dengan kekecewaan. Akan Aku pakaikan kepadanya pakaian kehinaan dimata manusia. Aku singkirkan ia dari dekat-Ku, lalu Ku putuskan hubunganKu dengannya.

Mengapa ia berharap kepada selain Aku ketika dirinya berada dalam kesulitan. Padahal, sesungguhnya kesulitan itu berada ditangan Ku dan hanya Aku yang dapat menyingkirkannya?. Mengapa ia berharap kepada selain Aku dengan mengetuk pintu-pintu lain, padahal pintu-pintu itu tertutup? Padahal, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa memohon pertolongan dari-Ku.

Siapa yang pernah mengharapkan Aku untuk menghalau kesulitannya lalu Aku kecewakan? Siapakah yang pernah mengharapkan Aku karena dosa-dosanya yang besar lalu Aku putuskan harapanya? Siapa pula yang pernah mengetuk pintu-Ku lalu tidak Aku bukakan?

Aku telah mengadakan hubungan yang langsung antara Aku dengan angan-angan dan harapan seluruh mahluk-Ku. Akan tetapi, mengapa mereka malah bersandar kepada selaian aku? Aku telah menyediakan semua harapan hamba-hamba-Ku, tetapi mengapa mereka tidak puas dengan perlindungan-Ku?.

Dan Aku pun telah memenuhi langit-Ku dengan para malaikat yang tiada pernah jemu bertasbih pada-Ku, lalu Aku perintahkan mereka supaya tidak menutup pintu antara Aku dan hamba-Ku. Akan tetapi, mengapa mereka tidak percaya kepada firman-firman-Ku?

Tidaklah mereka mengetahui bahwa siapapun yang ditimpa oleh bencana yang Aku turunkan, tiada yang dapat menyingkirkannya kecuali Aku? Akan tetapi, mengapa Aku melihat ia dengan segala angan-angan dan harapannya selalu berpaling dariku? Mengapakah ia sampai tetipu selain Aku?

Aku telah memberikan kepadanya dengan segala kemurahan-Ku apa-apa yang tidak yang tidak sampai harus ia minta. Ketika semua itu harus aku cabut darinya, lalu mengapa ia tidak lagi memintanya kepada-Ku untuk segera mengembalikannya. Tetapi malah meminta pertolongan kepada selain Aku?.

Apakah Aku yang sebelum diminta, lalu ketika diminta tidak Aku berikan? Apakah Aku ini bakhil, sehingga dianggap bakhil oleh hamba-Ku? Tidakkah dunia dan akhirat itu milik-Ku? Tidakkah semua rahmat dan karunia itu berada di tangan-Ku? Tidakkah dermawan dan kemurahan itu adalah sifat-Ku?

Tidakkah hanya Aku tempat bermuaranya semua harapan? Dengan demikian, siapakah yang dapat memutuskannya dari-Ku? Apakah pula yang diharapkan oleh orang-orang yang berharap, andaikah Aku berkata kepada semua penduduk langit dan bumi, ”mintalah kepada-Ku! Akupun memberikan kepada masing-masing orang, pikiran apa yang terpikir pada semuanya.

Dan semua yang kuberikan itu tidak akan mengurangi kekayaan-Ku meskipun sebesar debu. Bagaimana mungkin kekayaan yang begitu sempurna akan berkurang, sedang aku mengawasinya?.

Sungguh alangkah celakanya orang yang terputus dari rahmat-ku. Alangkah kecewanya orang yang berlaku maksiat kepada-Ku dan tidak memperhatikan Aku serta melakukan perbuatan-perbuatan yang haram seraya tiada mersa malu kepada-Ku.”.

Riwayat diatas membuktikan betapa jelasnya jaminan Allah kepada orang yang berdoa kepada-Nya. Allah mencintai hambanya yang berdoa, karena itu bukti penghambaan yang tulus dan pengakuan atas kelemahan diri manusia. Setiap doa seorang hamba pasti didengarkan dan dikabulkan-Nya, sebagaimana juga termaktub dalam Al-Qur’an :

                  
“dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. Al-Baqoroh 186).

Minggu, 24 Mei 2009

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AT-TAUHIID

Akte Notaris Bambang Hermanto No. 20/2007
Terdaftar di Pengadilan Negeri Jember No. 60/Y/2007
E-mail : at_tauhiid@telkom.net dan attauhiid_suco@yahoo.com
Timur Gudang Dsn. Krajan Desa Suco Kec. Mumbulsari Kab. Jember 68174 Telp. 085236344526


MUKADIMAH
Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla, kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya dan memohon ampunan-Nya. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan nafsu kita dan dari keburukan amal perbuatan kita. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada satupun yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka tiada satupun yang bisa menunjukinya. Saya bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah sendiri, tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

LATAR BELAKANG
Tantangan global dan globalisasi terhadap lembaga pendidikan Islam saat ini jauh lebih kompleks dari pada tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan Islam pada masa silam. Salah satu implikasi globalisasi adalah semakin menguatnya tuntutan untuk menciptakan sebuah lembaga yang mampu memberikan alternatif-alternatif bagi penyelesaian permasalahan kehidupan, sehingga tidak terjebak pada verbalisme yang ilusif dan seremonial belaka. Sebagai jantung perkembangan peradaban, lembaga pendidikan harus mampu memainkan peranannya sebagai wahana pembudayaan, pengetahuan, dan pendidikan secara integral. Singkatnya pembenahan mental dan intelektual. Seperti sebuah nasehat dari Sang Teladan, Rasulullah S.A.W. " Didiklah anak-anakmu karena ia akan hidup di zaman yang bukan zamanmu". Karena itulah hakekat pendidikan dalam Islam, bukan sebatas transmisi ilmu pengetahuan saja agar anak mampu menggunakan fasilitas hidup, tapi sesungguhnya ialah proses pendidikan mental agar anak mengerti makna dan tujuan hidup. Yayasan pendidikan Islam At-Tauhiid sebagai lembaga pendidikan Islam, yang didirikan sejak 2004, menyadari betul persoalan di atas. Karenanya, berangkat dari pengabdian (ibadah) sebagai hakikat kehadiran manusia di atas muka bumi ini, Yayasan pendidikan Islam At-Tauhiid mempunyai tugas untuk mempersiapkan generasi Islam Indonesia yang cemerlang dan gemilang.
Di era yang semakin global dan konfititip ini, kita dituntut adanya sumber daya manusia yang berkwalitas dan berwawasan luas. lembaga pendidika Islam menjadi pilihan yang strategis dalam mempersiapkannya. Pendidikan di dalam Islam bukan hanya sekedar mengejar selembar ijazah dan pekerjaan, tetapi sebagai wujud penghambaan diri kepada Allah SWT, memakmurkan isi bumi dan membangun masyarakat sejahtera dan adil dengan berakhlaqul karimah.

Yayasan pendidikan Islam At-Tauhiid didirikan sebagai wahana peran serta untuk menumbuh kembangkan keunggulan kwalias sumberdaya manusia yang di mulai dari pendidikan semenjak dini dan terus berkelanjutan. Agar mereka dapat menjadi generasi yang dapat hidup di zamannya.
DASAR PEMIKIRAN
Dunia pendidikan merupakan komponen terpenting dalam mewujudkan bangsa yang bermartabat, berperadaban, dan di segani oleh bangsa lain. Peringkat Pendidikan Indonesia di dunia sampai dengan saat ini menempati urutan ke 114, ini megindikasikan bahwa masih banyak kelemahan-kelamahan yang ada, baik dari konsep Pendidikan, sistem, metotologi, sarana dan prasarana serta pendanaan yang kurang memadai. Oleh karenanya banyak hal yang perlu di benahi, ditingkatkan dan dikembangkan.
Ironisnya lagi dizaman globalisasi ini terjadi kemerosatan moral bangsa. Banyak tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilaia agama legal dilakukan dimana-mana. Hal ini menuntut pesantren perlu lebih proaktif dalam membentengi akidah dan moral umat. Tentunya dalam upaya mewujudkan itu semua dibutuhkan strategi unggul, sumberdaya manusia kompeten dan sarana prasarana yang refresentatif. Oleh karena itu kepedulian pemerintahh sangat dibutuhkan untuk sama-sama bertanggung jawab membenahi permasalahan ini.
Adalah tidak adil jika pemerintah tidak memperhatikan kondisi pesantren, dan lebih mementingkan sekolah umum yang secara realita ternyata tidak mampu memecahkan permasalahan bangsa. Lembaga pendidikan Islam perlu mendapat perlakuan khusus agar sistem dan sarana prasarananya sama seperti sekolah umum. Kenapa perlu diberi perhatian khusus karena dari dulu lembaga pendidikan Islam kenyataannya memang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Tentunya lembaga pendidikan Islam dari berbagai sumberdayanya sudah kalah jauh dari sekolah umum.
Secara Historis lembaga pendidikan Islam telah berperan aktif dalam berbagai kehidupan kebangsaan. Sejara mencatat bahwa kalangan umat Islam berada di garis terdepan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pada zaman pembangunan ini lembaga pendidikan Islam juga aktif dalam upaya mencerdaskan anak bangsa dan menanamkan nilai-nilai moralitas kepada segenp lapisan masyarakat. Maka sudah selayaknya pemerintah berkerjasama aktif dengan lembaga pendidikan Islam dengan ikut membantu memberikan bantuan dana pengembangan lembaga pendidikan Islam
LANDASAN DAN MOTIVASI
1. "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan pena (qalam)". (QS. Al 'Alaq : 1-4)
2. “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan" (Al-Mujadalah: 13)
3. “Tidaklah Aku Ciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepada-Ku” (Al-Dzariyat:17)
4. “...... maka bertanyalah engkau kepada ahli dzikir (ulama) jika engkau tidak mengetahui.” (QS. An Nahl : 43)
5. “Katakanlah (hai Muhammad), samakah kedudukan orang yang berpengetahuan dengan orang yang tidak berpengetahuan?” (QS. Az Zumar: 9).

SUSUNAN PERSONALIA YPI AT-TAUHIID
Pelindung : Drs. Ali Usman Efendi (Kepala Desa Suco)
Penasehat : P. Um Shaleh

Pembina : Ust. Moh. Badrus Sholeh, S.Pd.I
H. Moh. Zuhri
Kyai. Shonhaji
Pengawas : Kyai. Rifa’i
Ketua/Pengasuh : Kyai. Syafi’i
Sekretaris : Ust. Sholehuddin, A.Ma
Bendahara : Ustadza. Raudatul Jannah, S.Pd
Divisi-Divisi
Divisi Humas : Ahmad Sholehuddin
Fathor Rohman
Divisi Pendidikan : Ust. Sholehuddin Munir
Ustadza. Hofifah
Ustadza Kholishotun Nafsiah
Ustadza Robbiyah
Divisi Sarana & Prasarana : Buhari Riz
P. Syaiful
P. Ahmad
P. Wasik
Divisi Litbang : Mustaqim
Ilmiatul Husna

PROFILE YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AT-TAUHIID

Nama : Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid
Alamat : Jl . Timur Gudang Krajan Suco Mumbulsari Jember 68174
Telp/Fax : 0331-7844911
Email : at_tauhiid@telkom.net
Tahun Berdiri : 1 Desember 2004
Pendiri : Ust. Moh. Badrus Sholeh, S.Pd.I
Kyai. Syafi’i
Kyai. Rifa’i
Terdaftar di Kandepag Jember : 09 Desember 2005
No. SK Kandepag : Mm.23/04.00/PP.00.7/1936/2005
NSPP : 512 350 909 020
Akte Notaris : Bambang Hermanto No. 20 Tanggal 26 Maret 2007
Terdaftar di Pengadilan Neger Jember : No. 60/Y/2007 Tanggal 28 Maret 2007
Jumlah Ustadz : 8 orang
Jumlah Santri : 78 Santri
SEBUAH PERJALANAN SEJARAH
Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid adalah catatan sejarah. Ia lahir, tumbuh dan berkembang melalui proses alamiah, yakni kesungguhan,ketekunan, kerja keras yang melapisi komitmen dan tekad untuk memberikan pengabdian (ibadah) terbaik di atas muka bumi. kehadirannya dibumi Suco Mumbulsari Jember Indonesia turut mewarnai kehidupan sosio kultural masyarakatnya yang kental dengan aroma religiusitas.

Masyarakat Jember pada awal Abad 21 disadarkan oleh realitas kehidupan yang terus berubah. Mereka harus bangkit dan merubah pola pikirnya untuk mengejar dan meraih kejayaan Islam, bercermin dari semangat religiusitas.
Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid, sebuah lembaga yang komitmen terhadap ilmu dan dakwah berdasarkan aqidah ahlussunnah wal jama’ah dan manhaj (jalan) para Salaf Shalih (pendahulu ummat yang baik) -semoga Allah meridhai mereka- , Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid berdiri pada tanggal 1 Desember 2004 M di Dusan Krajan RT 01. RW 10 Desa Suco Kecamatan Mumbulsari Kab. Jember. Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid tercatat sebagai badan hukum dalam Akte Notaris Bambang Hermanto, SH. No. 20/2007 tanggal 26 Maret 2007 dan tercatat di Pengadilan Negeri Jember No. 60/Y/2007 Tanggal 28 Maret 2007.
TUJUAN
Yayasan Pendidikan Islam ini bermaksud dan bertujuan merealisasikan pembangunan dan saling tolong menolong dalam kebajikan dan taqwa, guna mencapai kehidupan lahir dan bathin yang layak bagi manusia terutama masyarakat Islam di dalam arti yang seluas-luasnya untuk meraih Ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid mengelola secara maksimal beragam sumber daya bagi kepentingan dakwah, pendidikan dan sosial, antara lain melalui : penyebaran ilmu dan pengetahuan Islam, riset ilmiah, kegiatan sosial.
Agar berbagai kegiatan tersebut berjalan lancar dan baik, Yayasan Pendidikan Islam membentuk lembaga pendidikan dan lembaga Dakwah serta lembaga Sosial (ekonomi-sosial).

VISI DAN MISI
. VISI YAYASAN:
"Terwujudnya Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid sebagai miniatur masyarakat Islami dan lembaga pendidikan unggulan Pencetak generasi yang mu'min, mutaqin, rasikhina fi al-ilm"
Indikator Visi Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid
• Miniatur Masyarakat Islami
1. Tumbuhnya ukhuwwah, ta’awun dan disiplin
2. Terbiasa menunaikan ibadah dan amal sholeh
3. Tegaknya amar ma’ruf nahyi munkar
4. Lingkungan yang nyaman, bersih, tertib dan aman
• Lembaga Pendidikan Unggulan, Unggul dalam:
1. Kurikulum
2. Tenaga Kependidikan
3. Kegiatan Pembelajaran
4. Prestasi
5. Fasilitas
6. Kegiatan Ekstra Kurikuler
 Generasi yang mukmin, muttaqiin, dan rasikhina fi al-ilm
1. Rajin beribadah kepada Allah
2. Mempunyai kesalehan sosial
3. amar ma’ruf nahi mungkar
4. cinta akan ilmu dan amal
B. MISI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AT-TAUHIID
"Membina insan ber-akhlâq-karimah yang tafaqquh-fiddin dan menguasai IPTEK"
Insan berakhlaqul-karimah yang Tafaqquh Fiddin dan menguasai IPTEK
1. Berperilaku sesuai akhlaqul-karimah: Ramah, Sopan, Santun, Rapih dlsb
2. Mandiri, Percaya Diri & Kreatif
3. Menguasai ilmu-ilmu Keislaman
4. Menguasai Ilmu baca tulis AL-Qur’an dengan baik

C. STRATEGI
1. Membiasakan seluruh komponen Yayasan untuk menjalankan ajaran Islam
2. Menyelenggarakan KBM : Efektif, Efisien, Nyaman dan Menyenangkan
3. Menerapkan konsep Belajar Tuntas (mastery learning)
4. Menyalurkan dan mengembangkan Minat dan Bakat Santri
5. Menyelenggarakan Bimbingan dan Penyuluhan: intensif & komprehensif
6. Mengoptimalkan Sarara & Prasarana yang memadai
7. Meningkatkan Pendayagunaan, pengembangan dan pembinaan SDM
8. Mengembangkan Kurikulum: berjenjang & berkesinambungan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan zaman
9. Menumbuhkan semangat kebiasaan tiada hari tanpa Al-Qur’an

LEMBAGA- LEMBAGA
Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid membentuk lembaga pendidikan dan lembaga Dakwah serta lembaga Sosial
Lembaga pendidikan terdiri Dari:
1. TKA/TKQ “Nurus Sibyan”
2. TPA/TPQ “ As-Syafi’iyyah
3. TQA “At-Tauhiid”
4. Madrasah Diniyyah Ula At-Tauhid
5. Madrasah Diniyyah Wustho At-Tauhid
6. Program Wajar Dikdas Salafiyah ula setara SD
7. Program Wajar Dikdas Salafiyah Wustho setara SMP
Lembaga Dakwah
1. Majlis Dzikir wat-ta’lim At-Tauhiid Tiap malam Jum’at
2. Majlis Istiqoshah waqi’ah Remaja at-tauhiid (MIWRA) Tiap Malam Rabu
3. Majlis Hotmil Qur’an “At-Taqwa” Tiap Hari Kamis
Lembaga Sosial
1. Rukun Kifayah Bersama (RKB)
2. Lembaga amil zakat infaq shodaqoh “Cahaya Tauhid”

PENUTUP
Sebagai penutup, Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid senantiasa berusaha untuk berbuat yang benar dan menjauhi kesalahan. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang tidak membebani kita sekalian dengan perbuatan yang kita tidak mampu melaksanakannya. Allah berfirman,” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah : 286)
Yayasan Pendidikan Islam At-Tauhiid senantiasa membuka pintu bagi setiap orang yang menginginkan kebaikan bagi umat Islam. Hanya Allah saja pemberi petunjuk ke jalan yang lurus. Shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan atas nabi kita Muhammad, keluarganya dan para shahabat seluruhnya.

WAH................

By Moh. Badrus Sholeh, S.Pd.I

Semenjak mata ini mengintaimu
Dan hati ini mengenalmu lebih jauh
Aku mengerti aku tak bisa lari dari kenyataan hadirmu
Walau kau hanya sebatas mayaku
Tapi rindu ini mendera deru
Menyatakan bahwa aku membutuhkan mu

Bila engkaupun tak mau mengerti
Biar ku bilas sendiri peluh tubuhku yang berlumpur
Karena mengharap rabaan jemari mesramu
Kalau langitpun tak mampu bertutur
Dan bintangpun acuk tak acuh
Alam menghalangi riuh nafas cintaku
Biarkan saja aku tenggelam dalam ketidak pastian ini
Biarkan aku hanyut dalam telaga cintaku
Karena mungkin kau takkan pernah tahu
Kalau detak jantungku adalah tangisan rinduku padamu
Tetapi awan tebal itu terus saja menghalangi diriku
Untuk merengkuh gemulai jiwamu
Aku terduduk lesu dalam penatian malam-malam hampaku
Bila secercah cahaya nasehatmu mampu menyibak gelap masalahku
Tetapi hatiku masih belum bertemu nyata dengan raga jiwamu

Wah...
Sampaikan kapan aku berharap embun bertutur lembut akan perasaanku
Hingga kau pun tahu bukan masalah yang terurai saja yang aku inginkan
Tetapi sejatimu lahir dan batin

Mumbulsari, 24 Mei 2009 Pukul 09.13 wib

HAKEKAT CINTA

Seseorang lelaki miskin, jatuh cinta kepada seorang wanita yatim-piatu namun jauh lebih kaya dan terhormat daripada dirinya.Karena saking cintanya, dia nekat untuk melamar sang gadis pujaan hatinya itu dan menemuinya.
"wahai engkau gadis yang kaya dan terhormat,aku mencintaimu."
si gadis menjawab"ada kekuatan sebesar apa,sehingga kau berani menemuiku.Atau adakah sesuatu yang sangat berharga yang kamu bawa untuku hingga kau begitu yakin mengemukakan cintamu padaku?."
"wahai gadis yang aku suka, aku memang miskin tiada punya uang dan berlian,tapi jika kau sudi berikan sepercik cintamu saja padaku,akan aku lakukan apa yang kau mau, dan akan kutinggalkan apa yg kau tidak ingikan dariku."kata simiskin..
"sungguh kau tak tau malu,sudah begitu miskin sombong pula"kata si gadis...
sigadis geram,dia berfikir orang miskin ini bukan mencintainya,tapi mencintai hartanya.Lalu diperintahkanlah pada pembantu untuk mengambil uang dan emas miliknya.setelah uang dan emas itu ditangan si gadis,kemudian dilemparkanya kewajah si miskin sambil berkata:
"Hai kau orang miskin, enyahlah dariku..bawa itu uang dan emas untukmu,jangan kira aku akan menerima kamu jadi kekasihku,jangan pernah kembali lagi kesini,kau sudah akan kaya diluar sana,dan perempuan cantik manapun akan mudah kau dapat."
simiskin menangis,lalu berkata: wahai kau cintaku, aku tak menyangka kau akan membeli cintaku yang sangat berharga dengan batu-batu busuk dan kertas yang tidak berharga sama sekali.Aku memang miskin dan sangat sombong,padahal jika kau beri aku setetes cintamu saja,untuk sekedar membasahi jiwaku yang haus akan cintamu,akan kulakukan apa saja untukmu dan kuberikan yg paling berharga sekalipun.Sepanjang hidup,ada dua hal yang menjadi harta paling berharga yang aku punya,yaitu apa-apa sebutan yg pantas untuku "miskin dan sombong".Jika saja kau suka "miskin"-ku, dan kau tiidak suka "sombong"-ku, akan aku tinggalkan kesombonganku, dan akan aku biarkan aku hanya miskin.Dan jika sebaliknya,kau menyukai "sombong"ku dan tidak menyukai miskinku, akan kutinggalkan miskin itu dan aku hanya akan sombong saja.Dan ketika kau menyukai keduanya, mencintai simiskin yang sombong, maka seluruh jiwa-ragaku,cinta dan kesetiaan dengan penuh tanggung jawab akan seutuhnya menjadi milikmu."
Aku tidak menyangka, kau yang begitu pandai,cantik,terhormat dan bijaksana, melmparkan kepadaku uang dan emas,padahal kau tau bahwa aku sombong, Aku tidak akan menerimanya.Terima kasih, setidaknya aku telah puas disini, mennujukan bahwa akupun punya barang berharga."Miskin dan Sombong."
sesaat sebelum simiskin beranjak,dan membalikan tubuh untuk pergi.Dia diganjal oleh suara:
"Tunggu,kau bukan hanya akan jadi suamiku,dan akan menjadi bapak dari anak-anak kita kelak.Kau-pun akan menjadi guru-ku dalam membimbingku menuju sebuah kebahagiaan.Cintaku untukmu, dan kemarilah mendekatku,mari kita menikah."
Simiskin berkata "Aku tetap akan pergi, karena jika tinggal disini bersamamu,aku akan dikelilingi oleh setan-setan yang menyuruhku untuk meninggalkan kemiskinan dan kesombonganku.JIka kau mencintaiku, ikutlah..jika tidak maka kau hanya berdusta, dan kau tidak mencintai apa-apa, selain batu-batu dan kertas itu."
Lalu sigadis, berdiri menetapkan langkah dan meraih tangan simiskin erat-erat.Kemarin, aku telah hina.Aku bangga akan sesuatu yang sungguh tiada harganya sama skali.Dan tentu aku akan jauh lebih hina,jika aku tetap tinggal disini dan tidak meraihmu,karena jika aku tidak ikut denganmu, maka aku akan membuang sesuatu yang sangat luar biasa berharga.Dan yang berharga itu,kau..calon suamiku.Aku ikut dengamu..Aku mencintaimu.....

MADRASAH DINIYYAH

Tatanan masyarakat yang agamis religius adalah merupakan hal yang sangat penting dan utama khususnya dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi yang berkembang pesat pada saat ini. Tantangan dan persaingan global yang semakin ketat ini sangat tergantung pada kehandalan dan kualitas sumber daya manusia ( SDM ).

Pendidikan Madrasah Diniyyah merupakan salah satu pilar untuk mencetak kader-kader muda Islam yang mempunyai jiwa mandiri, berpengetahuan, berakhlak mulia, dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa serta cinta terhadap bangsa dan Negara.
Madrasah Diniyyah adalah satu lembaga pendidikan yang sudah memiliki formulasi dalam pembentukan moral dan intelektual, hal ini menunjukan lembaga pendidikan Islam seperti Madrasah Diniyyah memainkan peran sentral dalam menjaga dan memelihara kesinambunangan Moralitas masyarakat.

Pendidikan Madrasah akan tetap memainkan peran startegis dalam pendidikan anak bangsa bahkan madrasah akan menjadi pendidikan alternative dimasa akan datang, jika madrasah mampu berbenah diri dan siap mereformasi dirinya sehingga pendidikannya mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya

Upaya pembenahan diri akan berjalan maksimal jika didukung sumber dana yang cukup, Oleh karena itu perlu kerjasama aktif antara pemerintah dan pengelolah Madrasah Diniyyah.Pemerintah diharapkan memberikan bantuan finalsial demi menjaga kualitas madrasah diniyyah.

Blogger: Font dan Warna

Blogger: Font dan Warna

Selasa, 19 Mei 2009

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

ABSTRAK

Kepemimpinan sejak lama telah ada dan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi / kelompok, baik formal maupun informal. Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan kelompok terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapat menghambat tercapainya tujuan. Tulisan ini mencoba memaparkan tentang berbagai hal mengenai kepemimpinan, seperti definisi, teori, gaya dan fungsi kepemimpinan.
Kesimpulannya menyatakan pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan serta kebutuhan manusia, termasuk pengikut / bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi. Dengan memahami kebutuhan pengikut, maka seorang pemimpin akan dapat menentukan cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga akhirnya harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangatlah penting.
Kata Kunci : Kepemimpinan

Pendahuluan
Nilai penting kepemimpinan (leadership) dalam menyelenggarakan urusan-urusan kemasyarakatan sudah disadari sejak permulaan sejarah. Kepemimpinan telah sejak lama menarik perhatian para ilmuwan (scientist) dan para praktisi, karena istilah kepemimpinan itu sendiri sering diasosiasikan dengan orang-orang yang dinamis dan kuat, yang umumnya me-mimpin bala tentara, mengendalikan perusahaan baik besar maupun kecil, atau menentukan arah suatu negara / bangsa.
Meski telah lama diperbincangkan oleh berbagai kalangan, namun penelitian ilmiah tentang kepemimpnan baru dimulai abad XX (Yukl, 1989). Adapun fokus dari kebanyakan penelitian itu adalah hal-hal yang menjadi penentu efektivitas kepemimpinan (Locke & Associates, 1997). Oleh sebab itu para ilmuwan keperilakuan telah berusaha mengungkap-kan berbagai faktor seperti ciri-ciri, kemampuan, perilaku, sumber-sumber kekuasaan dan situasi yang menentukan baik tidaknya seorang pemimpin mempengaruhi para pengikutnya dalam mencapai tujuan kelompok.
Di dalam suatu organisasi, di mana ditemukan kegiatan-kegiatan kelompok, adanya kepemimpinan sangatleh diperlukan. Sebab dengan adanya kemepimpinan maka kegiatan kelompo menjadi terarah dan pencapaian tujuan menjadi lebih mudah dan efektif. Dengan kata lain syarat bagi berlangsungnya kehidupan kelompok atau organisasi yang sehat, se-suai dengan tujuan pembentukan kelompok atau organisasi. Kepemimpinan mengandung asas-asas pokok yang perlu pada diri setiap pemimpin, di organisasi apapun dan pada level manapun dia berada.

Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama (Locke & Associates, 1997). Sedangkan Grimes (1978) dan Hollander (1978) dan Gibson et al. (1996) menyatakan peran kepemimpinan sangat besar untuk memotivasi anggota organisasi dalam memperbe-sar energi untuk berperilaku dalam upaya mencapai tujuan kelompok. Tyson & Jackson (1992 : 84) menambahkan bahwa meskipun kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pengaruh yang meliputi transaksi terus-menerus antara pemimpin dan pengikut, yang lain menganggap bahwa minimal ada tiga kondisi yang perlu dipuaskan jika kepemimpinan ter-jadi, yaitu (1) pemimpin harus menunjukkan penyebab terjadinya sesuatu; (2) hubungan an-tara perilaku pemimpin dan pengaruhnya harus dapat diamati; serta (3) harus ada perubah-an -perubahan yang riil dalam perilaku anggota organisasi dan dalam hasil akhir yang ber-ikutnya sebagai konsekwensi tindakan pemimpin. Hal ini diperkuat lagi oleh Stogdill (da-lam Tyson & Jackson, 1999 : 85) yang menyatakan beberapa faktor kepribadian pemimpin lebih kuat dibanding para pengikut, sehingga dapat mempengaruhi perilaku para pengikut.
Katagori kepemimpinan dapat dibagi ke dalam tiga eleman, yaitu:
1. Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi / hubungan (relational concept). Dalam hal ini kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang-orang lain, seperti antara pemimpin dengan pengikut. Jika tidak ada pengikut, maka tidak ada yang disebut pemimpin.
2. Kepemimpinan merupakan suatu proses. Agar bisa memimpin, maka pemimpin harus melakukan sesuatu. Seperti yang telah diteliti oleh Gardner (1989), kepemimpinan lebih dari sekedar menduduki suatu posisi otoritas / kewenangan. Kendati posisi otoritas yang diformalkan mungkin sangat mendorong proses kepemimpinan, tapi sekedar mendu-duki posisi itu tidak memadai untuk membuat seseorang menjadi pemimpin.
3. Kepemimpinan harus membujuk orang–orang lain untuk mengambil suatu tindakan. Pemimpin membujuk para pengikutnya ,elalui berbagai cara, seperti menggunakan kewenangan yang terlegitimasi, menciptakan model, memberikan imbalan dan hukum-an (reward & punishment), restrukturisasi organisasi dan mengkomunikasikan sebuah visi.

Beberapa Teori Kepemimpinan
Di berbagai text books, bisa ditemui banyak teori tentang kepemimpinan, namun hanya ada beberapa saja yang penting. Teori-teori kepemimpinan sekaligus juga merupakan cara pendekatan yang dipakai oleh para pakar di dalam melakukan studi di bidang kepe-mimpinan. Di antara teori-teori kepemimpinan yang dianggap penting itu adalah sebagai berikut:
1. Teori sifat (Trait theory). Teori ini merupakan suatu pendekatan yang mempertanyakan sifat-sifat apakah yang membuat seseorang menjadi pemimpin. Dari teori inilah mun-cul pernyataan-pernyataan (statements) ilmiah yang mengemukakan bahwa kepemim-pinan itu dilahirkan pada seorang pemimpin.
2. Teori kelompok (Group theory). Teori ini beranggapan bahwa agar suatu kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, maka harus ada suatu pertukaran yang positif antara pemimpin (leader) dengan pengikutnya (followers).
3. Teori Situasional dan Model Kontingensi. Teori ini merupakan pendekatan dalam studi kepemimpinan yang berangkat dari asumsi bahwa kepemimpinan seseorang ditentukan oleh berbagai faktor situasional dan saling ketergantungan sama lain (interdependensi).

Gaya Kepemimpinan (Leadership Style)
Ada berbagai sudut pandang jika ingin melihat gaya kepemimpinan (leadership style). Jika kta melihat dari sudut perilaku pemimpin, maka ada yang bergaya dari otokritik hingga gaya demokratik. Kedua sifat ekstrem tersebut dipengaruhi oleh intensitas penggu-naan kekuasaan oleh pemimpin dan penggunaan kebebasan oleh pengikut. Kombinasi dari kedua faktor inilah yang menentukan pada tingkat mana seorang pemimpin memprak-tekkan perilaku kepemimpinannya.
Di samping itu, masih ada beberapa pendapat tentang gaya kepemimpinan yang diajukan oleh para pakar yang kesemuanya dapat ditelusuri dalam beberapa literatur kepe-mimpinan, organisasi dan manajemen. Studi dari Ohio State University dan Michigan State University (Hofstede, 1990) misalnya mengemukakan dua orientasi utama pemimpin di dalam menerapkan kepemimpinannya, yaitu orientasi pada hubungan kemanusiaan dan orientasi pada struktur tugas. Dari kedua macam orientasi tersebut, bila divisualisasikan ke dalam suatu kotak yang dibagi empat kuadran, maka terdapat hubungan rendah – tugas rendah (kiri bawah), hubungan rendah – tugas tinggi (kanan bawah), hubungan tinggi – tugas rendah (kiri atas), dan hubungan tinggi – tugas tinggi (kanan atas).


Dua Fungsi Kepemimpinan
Dari begitu banyak fungsi kepemimpinan, ada dua fungsi yang paling penting, yaitu fungsi tugas dan fungsi pemeliharaan. Fungsi tugas berkenaan dengan sesuatu yang harus dilaksanakan untuk memilih dan mencapai tujuan-tujuan secara rasional, sedangkan fungsi pmeliharaan berhubungan dengan kepuasan emosi yang diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara kelompok, masyarakat atau untuk keberadaan organisasi. Perincian fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Tugas : menciptakan kegiatan, mencari informasi, memberi informasi, memberi pendapat, menjelaskan, mengkoordinasikan, meringkaskan, menguji kelayakan, meng-evaluasi dan mendiagnosis.
2. Fungsi Pemeliharaan : mendorong semangat, menetapkan standar, mengikuti, meng-ekspresikan perasaan, mengambil konsensus, menciptakan kehamonisan dan mengu-rangi ketegangan / tensi.
Kesemua perilaku fungsional di atas perlu dilakukan oleh pemimpin agar pencapaian tujuan dan kepuasan anggota kelompok serta para pengikutnya dapat dicapai secara efektif (tepat guna). Perilaku non fungsional di lain fihak adalah perilaku-perilaku yang sedapat mungkin harus dihindari karena dapat menghambat pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Perilaku-perilaku non fungsional yang dimaksud di antaranya sebagai berikut : sifat agresi / menyerang, memanfaatkan kelompok untuk kepentingan pribadi, bersaing tak sehat, men-cari muka, mencari pengakuan, mengalihkan pokok permasalahan yang sebenarnya dan menghalang-halangi kemajuan.
Perilaku-perilaku fungsional dan non fungsional akan selalu dijumpai di tempat-tempat di mana kepemimpinan dilaksanakan, sehingga sangat perlu diperhatikan untuk dicermati, agar bisa dipakai sebagai bahan dalam menganalisis keadaan kelompok / or-ganisasi di mana hal itu dilakukan.
Psikologi kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi utama seorang pemimpin ada-lah mengembangkan sistem motivasi yang efektif, agar para pengikut (bawahan) mau bekerja sesuai yang diperintahkan oleh pemimpin yang bersangkutan. Dalam hal ini se-orang pemimpin haruslah mampu melakukan suatu stimulasi / rangsangan terhadap peng-ikut / bawahan sedemikian rupa agar dapat memberikan sumbangan positif bagi tujuan-tujuan organisasi, di samping memuaskan kebutuhan-kebutuhan pribadinya.
Dengan demikian, dari dua pendekatan atau teori tentang psikologi kepemimpinan yang paling sering dibahas, yaitu teori tingkat kebutuhan Maslow (kebutuhan fisik, kebu-tuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaam dan kebutuhan aktualisasi diri) dan teori kekuasaan French & Raven (kekuasaan paksaan, kekuasaan imbalan, kekua-saan legitimasi, kekuasaan keahlian dan kekuasaan referensi), maka teori yang pertama (teori tingkat kebutuhan Maslow) dapat menjadi model atau pedoman bagi pemimpin da-lam mengembangkan sistemmotivasi yang paling efektif.
Dengan berdasarkan teorinya Maslow tersebut, seorang pemimpin akan menyadari bahwa seseorang tidak hanya hidup dengan makan saja, tetapi juga memerlukan pertum-buhan psikologis, sehingga nantinya pemimpin tersebut memperoleh kontribusi optimal dari bawahannya dan kepemimpinannya menjadi efektif.
Uraian yang lebih baik mengenai pengertian pemimpin efektif dalam hubungannya dengan para bawahan adalah jika pemimpin mampu meyakinkan para pengikut bahwa ke-pentingan pribadi para pengikut menjadi bagian dari visi pemimpin itu sendiri, serta mampu meyakinkan juga bahwa mereka punya andil untuk sama-sama mengimplemen-tasikan dalam kegiatan yang akan dilakukan nantinya (Locke & Associates, 1997). Pada dasarnya, tindakan memotivasi bisa dilakukan dengan cara :
1. Meyakinkan para pengikut bahwa visi organisasi (dan peran para pengikut di dalamnya) adalah penting dan bisa dicapai;
2. Menantang para bawahan dengan berbagai sasaran, proyeksi, tugas dan tanggungjawab yang memungkinkan mereka mendapatkan suatu perasaan sukses dan meraih prestasi yang bersifat pribadi maupun organisasional; dan
3. Memberi imbalan berpa penghargaan (reward), uang dan kenaikan jabatan pada para bawahan yang berhasil baik / berprestasi.

Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa kepemimpinan itu sejak lama telah ada dan meruapakan elemen penting dalam suatu organisasi / kelompok, baik formal maupun informal. Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar penca-paian tujuan kelompok terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapat menghambat tercapainya tujuan.
Pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan serta kebutuhan manusia, termasuk pengikut / bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi. Dengan memahami kebutuhan pengikut, maka pemimpin akan dapat menentukan cara-cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga akhirnya harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangatlah penting,.

Senin, 11 Mei 2009

KEIKHLASAN GUS DUR

Keikhlasan Gus Dur

Arti Ikhlas dalam pengertian agama adalah Hanya mengharap ridho Allah, bukan pujian manusia atau apapun,semua berpulang kepada Allah swt.

Dalam pengertian ekonomi bisa di artikan ikhlas itu adalah tidak memikirkan untung rugi.

Ikhlas itu termasuk amalan yang sangat berat,karena tak mungkin dalam hati ini tidak ada perhitungan dalam berbuat sesuatu,hanya golongan2 tasawuflah yang mengamalakan hal2 seperti ini.

Bila kita mau lihat gus dur adalah orang yang sangat ikhlas dalam berjuang,tidak perduli dicaci maki orang banyak termasuk kalangannyasendiri, ketika membela kaum minoritas, agama lain, gus dur tidak pernah memikirkan untung rugi dalam bersikap,karena memang dia berjuang dengan sikap ikhlas hanya berharap Allah yang menjadi penilai yang paling adil.

Dari itu pantas kalo kita dapat mencontohnya..amin..

Selasa, 27 Januari 2009

INSPIRASI UNTUK SUKSES

INSPIRASI UNTUK SUKSES

Tak ada harapan tanpa inpirasi
Tak ada kesuksesan tanpa perjuangan
Tak ada perjuangan tanpa kesungguhan
Tak ada kesungguhan tanpa kesabaran
Semua kita berproses…
Mengikuti sunnatullah-Nya
Menuntun kita dengan rahasianya
Mendidik kita dengan Ilmunya
Segala resah hanyalah godaannya
Segala susah adalah penyedap rasanya
Segala rintangan adalah ujiannya
Segala ancaman adalah manisannya
Semua itu adalah media mengokohkan hati
Semua itu adalah sarana membentuk pribadi
Semua cerita hidup ini hanyalah ujian
siapa diantara kita yang paling baik amalnya.

Harapan Hidup

Harapan Hidup
Kala sang surya merekah...
Mantapkan langkah.....
Berjalan mengarungi lautan hidup....
Menjadi manusia pembawa barokah
Berjuang beramal beribadah...
Menebar salam dan keceriaan...
Menjadi inspirasi berbuat benar...
Berbagi membagi kebaikan...
Dalam cinta dan perjuangan...
Setiap langkah adalah ikhtiar
Setiap kata adalah salam
Setiap helaan nafas adalah dzikir...
Setiap diam adalah tafakkur
Berbagi hati dalam empati...
Berbagi senyum dalam ceria
Berbagi cinta dalam bahagia
Berbagi sayang dalam takwa
Seperti itu harapan hidup....
Mengisi hari-hari kedamaian
Mengisi sejarah dengan kemulyaan
Sungguh tak ada yang indah kecuali .....
Berpegang teguh pada tuntunan Islam

BANJIR

Penghujan datang……

BANJIR

Penghujan datang……

Airpun melimpah

Meluap tak tertampum….

Jadilah banjir dan lahar…..

Adakah kita pernah sadar

Kenapa ini semua terjadi

Apakah tuhan sudah murka…

Atau kita tak bersahabat lagi dengan alam…

Airpun bergerak meluber memasuki perkampungan…

Menggenangi persawahan….

Merendam perumahan….

Tak pandang pilih

Semua disinggahi…

Kubuh reyot atau rumah mewah direal estate

Semua dibasah kuyuh dengannya

Banjir…………..

Kenapa bumi tak lagi mau meresap

Kenapa tanggul tak lagi mampu menampung

Kenapa hujan tak kenal musimnya

Adakah ini pertanda dekatnya akhir zaman


10 November 2007 05..21 WIB