By Moh. Badrus Sholeh, S.Pd.I
Semenjak mata ini mengintaimu
Dan hati ini mengenalmu lebih jauh
Aku mengerti aku tak bisa lari dari kenyataan hadirmu
Walau kau hanya sebatas mayaku
Tapi rindu ini mendera deru
Menyatakan bahwa aku membutuhkan mu
Bila engkaupun tak mau mengerti
Biar ku bilas sendiri peluh tubuhku yang berlumpur
Karena mengharap rabaan jemari mesramu
Kalau langitpun tak mampu bertutur
Dan bintangpun acuk tak acuh
Alam menghalangi riuh nafas cintaku
Biarkan saja aku tenggelam dalam ketidak pastian ini
Biarkan aku hanyut dalam telaga cintaku
Karena mungkin kau takkan pernah tahu
Kalau detak jantungku adalah tangisan rinduku padamu
Tetapi awan tebal itu terus saja menghalangi diriku
Untuk merengkuh gemulai jiwamu
Aku terduduk lesu dalam penatian malam-malam hampaku
Bila secercah cahaya nasehatmu mampu menyibak gelap masalahku
Tetapi hatiku masih belum bertemu nyata dengan raga jiwamu
Wah...
Sampaikan kapan aku berharap embun bertutur lembut akan perasaanku
Hingga kau pun tahu bukan masalah yang terurai saja yang aku inginkan
Tetapi sejatimu lahir dan batin
Mumbulsari, 24 Mei 2009 Pukul 09.13 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar