Pendidikan agama memiliki transmisi spiritual yang lebih nyata dalam program pengajarannya. Kejelasannya terletak pada keinginan pendidikan agama untuk mengembangkan keseluruhan aspek, baik aspek intelektual, imajinasi dan keilmiahan, kultual serta kepribadian. Karena itulah pendidikan agama memiliki beban yang multi paradigma, sebab berusaha memadukan unsur profam dan imanen, dimana dengan pemaduan ini, akan membuka kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan Islam yaitu melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang (Rais, 2009:112).
Pendidikan agama yang berorientasi pada peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa perlu dijadikan core pengembangan pendidikan di madrasah, terutama dalam mengantisipasi krisis moral atau akhlak (Muhaimin, 2006:102). Pendidikan agama sebagai satu bidang studi merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dengan bidang studi lainnya, karena bidang studi secara keseluruhan berfungsi tercapainya tujuan umum pendidikan nasional. Oleh karena itu, antara satu bidang studi dengan bidang studi lainnya hendaknya saling membantu dan saling kuat menguatkan (Shaleh, 2006:40).
Penempatan pendidikan agama sebagai basis nilai dari keseluruhan proses pembelajaran di sekolah menjadi sesuatu yang strategis. Untuk itu, pendidikan atau pembelajaran agama harus menjadi bagian integral keseluruhan proses pembelajaran di madrasah dengan kurikulumnya dalam arti luas atau sempit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar