Minggu, 24 Juli 2011

DOA MUSTAJAB NABI MUSA DALAM MEMINTA JODOH

Atas satu sebab, maka nabi Musa (as) yang awalnya merupakan pangeran dalam kerajaan Fir'aun melarikan diri dari kerajaannya. Beliau berkelana beberapa lama di atas muka bumi hingga sampai ke suatu negeri yang ditentukan Allah (swt) untuknya. Maka, tidak lama setelah nabi Musa (as) memasuki negeri Madyan dan sesaat setelah beliau menolong orang-orang yang layak ditolong pada pandangannya (yakni dua orang perempuan penggembala kambing), beliau berdoa:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
"Robbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqier."
Artinya, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." (QS 28:24)
Sebuah doa yang sangat baik dan sederhana, yang Allah (swt) abadikan dalam kitab-Nya agar orang-orang terkemudian mengetahui bagaimana cara meminta kepada Allah (swt) dengan suatu permintaan yang tidak saja mengandung hajat yang sangat diperlukannya, tetapi juga mencerminkan pengakuan sang peminta atas kekuasaan, ketinggian, kekayaan dan ilmu yang dimiliki oleh Tuhan yang dimimtainya.
Allah yang menciptakan kita, maka Dialah yang paling paham atas diri kita. Dia bahkan memahami segala keperluan daripada diri kita sendiri. Dan ketika nabi Musa (as) memohon kepada Tuhannya dengan doa tersebut, maka Allah (swt) yang memahami keperluan-keperluanya, Dia tidak saja memberi makanan untuk menutupi rasa laparnya, tetapi Dia juga memberinya jodohnya (istrinya), tempat tinggalnya dan pekerjaannya.
Dengan izin Allah (swt), maka beliau benar-benar mendapatkan jodohnya tidak lama setelah beliau memohon kepada Allah dengan doa tersebut. Sekali lagi, doa yang diucapkan oleh nabi Musa (as) adalah doa yang dipanjatkan sesaat setelah beliau menolong orang lain yang lemah. Dalam kisahnya, beliau menolong dua orang perempuan penggembala kambing. Oleh karena itu, agar doa kita lebih berkesan, maka doa itu hendaknya diucapkan segera setelah kita merasa letih dan lelah karena menolong orang lain atau siapa saja yang sekiranya memang layak untuk ditolong.
Selain doa itu, maka siapa saja yang berhasrat untuk menjadi hamba2 Ar Rahman (Tuhan yang maha penyayang), sementara itu dia juga dihadapkan kepada keinginan untuk menikah, maka hendaknya dia mengamalkan doa yang diajarkan-Nya sendiri sebagai salah satu tanda dari tanda2 hamba2 Arrahman yang dicirikan-Nya sendiri. [1]
"Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a'yuniw, waj'alna lil muttaqiena imaamaa."
Artinya, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [2] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS 25:74)
Dari dua contoh doa di atas yang Allah (swt) ajarkan kepada kita untuk mendapatkan jodoh, maka tahulah kita bagaimana seharusnya kita menyederhanakan permintaan kita kepada Allah (swt). Yang demikian adalah karena Allah (swt) adalah Tuhan kita yang maha mengetahui apa saja yang terbaik buat kita, hamba2-Nya dan memahami apa saja yang layak diberikan kepada setiap dari kita, hamba2-Nya. Sungguh, Dia maha mengetahui dengan ilmu-Nya, siapa2 yang paling layak dan paling sesuai disandingkan di sisi kita, baik sebagai istri atau sebagai suami yang akan menguatkan pengabdian kita kepada-Nya. Subhanallah.

1 komentar: