Senin, 29 Agustus 2011

Ramadlan dan Mukjizat Al- Qur’an

Oleh: Muhammad Ishomuddin Ma’shum
(Dosen FAI Univ. Darul ‘Ulum Jombang)
17 (tujuh belas) Ramadlan adalah hari yang istimewa bagi umat Islam. Karena pada tanggal itu Al-Qur’an kitab suci umat Islam pernah diturunkan. Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci di dunia ini yang masih utuh dan asli seperti sedia kalanya. Keaslian Al-Qur’an akan terus ada sampai di akhir zaman nanti. Innaa Nahnu Nazzalnadz Dzikra wa Innaa Lahaafidzuuuna. Al-Qur’an pun memiliki banyak keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab suci yang lain. Di antara keistimewaan-keistimewaan Al-Qur’an itu ialah sebagai berikut:
1. AL-Qur’an ditulis dengan bahasa Arab.
Di dunia ini tidak ada bahasa yang sanggup bertahan hingga 2000 tahun selain bahasa Arab. Bahasa Inggris yang banyak orang sanjung-sanjung itu, apabila mereka membaca bahasa Inggris seribu tahun yang lalu pasti mereka tidak mengerti lagi artinya. Demikian pula bahasa Belanda. Kalau kita baca buku bahasa Belanda yang berumur tiga ratus tahun itu, pasti kita tidak mengerti lagi. Demikian pula bahasa Perancis dan Italia. Bahkan bahasa Indonesia selama enam puluh tahun saja sudah berganti tiga kali. Dan kita tentu asing membacanya. Didunia ini tidak ada bahasa yang tetap hebat dan sanggup mempertahankan keasliannya selain bahasa Arab. Pun, sekarang bahasa Arab menjadi bahasa resmi PBB selain Inggris, Perancis, Spanyol dan China.Itulah bahasa Arab, bahasa kesatuan umat islam sedunia. Umat Yahudi tidak punya bahasa kesatuan. Demikian juga umat kristen.
Sebab itulah Nabi Muhammad saw bangsa Arab dipilih menjadi rasul terakhir, sebab hanya bahasa Arab yang bisa tahan hidup selama-lamanya. Maaf, sekiranya Yesus dan Musa lahir lagi di dunia sekarang, lalu berpidato, maka tidak akan ada seorang pun yang akan mengerti maksudnya. Tetapi andai Nabi Muhammad saw muncul kepermukaan dan berpidato, maka lebih dari semilyar orang akan mengerti maksudnya.
Pada tahun 1950, datang utusan PBB yang berkebangsaan Australia yang ditugaskan PBB untuk menyelidiki terjemahan Alkitab di seluruh Indonesia. Karena Alkitab sudah diterjemahkan dalam beribu bahasa sehingga sudah banyak perbedaan dan bentuk aslinya. Utusan PBB itu kagum kepada umat Islam yang masih mempunyai kitab suci sesuai bahasa aslinya, tidak seperti Alkitab.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa semua kata-kata, suara, bunyi yang pernah disuarakan dan dibunyikan di permukaan bumi ini sejak dahulu kala sampai sekarang semua tetap tercatat di dalam eather (angkasa) dan dapat ditangkap dengan alat penangkap suara yang ada sekarang. Seorang sarjana Amerika yang sudah lama memperdalam penyelidikan untuk menangkap semua suara, sudah berhasil menangkap suara nabi Muhammad saw, karena paling dekat waktunya pada masa sekarang. Dan bahasa yang dipakai nabi Muhammad adalah bahasa Arab yang dipakai sekarang ini juga. Suara nabi-nabi lain juga tertangkap tapi susah untuk dimengerti. Karena bahasa para nabi dan rasul selain Nabi Muhammad saw sudah tidak dipakai lagi sekarang. Dikabarkan bahwa sarjana Amerika itu akhirnya masuk Islam, tapi tak lama kemudian ia mati terbunuh. Itulah keunggulan bahasa Arab, bahasa Al- Qur’an dan bahasa persatuan muslim sedunia.
2. Tiada suatu bacaan pun sejak manusia mengenal tulisan 5000 tahun yang lalu yang tetap keadaannya seperti aslinya. Sejak Al Quran diturunkan pada nabi Muhammad saw dan dibukukan pada jaman khalifah Utsman bin affan ra sampai sekarang tetap sama persis. Tetap sama dalam ejaan, cara baca, dan tulisannya. Tidak pernah Al Quran mengalami revisi, perubahan, penambahan dan pengurangan ayatnya.
Bagaimana mungkin manusia yang sangat terbatas ini mampu merevisi, menambah atau mengurangi ayat-ayat Tuhan pencipta Jagat raya? Sungguh suatu bacaan yang amat sempurna dan mulia. Al Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang mampu bertahan sampai 15 abad dalam keasliannya, bahkan sampai hari kiamat. Hal ini diakui lawan maupun kawan.
“Dapatlah diketahui dengan jelas, teks al Quran yang terakhir dan terlengkap di bukukan lagi sekitar dua puluh tahun setelah wafatnya Muhammad. dan ternyata sampai sekarang isinya sama seperti semula dijaman hidupnya nabi Muhammad, tanpa ada perubahan, pengurangan yang dilakukan oleh pemeluknya. Patut disesalkan keaslian seperti Al-Quran tersebut tidak pernah kita jumpai pada semua kitab-kitab baik yang terdapat dalam perjanjian lama maupun dalam perjanjian baru”. (F.F Arbunthnot, The Contruction of Bible and Kor’an London 1885 hal 5).
3. Tiada suatu bacaan pun yang dibaca oleh ratusan juta orang ( baik yang mengerti artinya maupun yang tidak ) bahkan dihafal redaksinya huruf demi huruf seperti halnya Al Quran. Lalu anehnya juara baca Al Quran kebanyakan justru dari mereka yang bahasa ibunya bukan bahasa Al Quran.
4. Tiada suatu bacaan pun selain Al Quran yang dihafal huruf demi huruf oleh berjuta-juta orang dalam setiap masa dalam waktu hampir lima belas abad. Dalam setiap masa terdapat berjuta-juta penghafal al Quran di seluruh dunia. Bahkan banyak sekali anak-anak kecil berumur kurang dari 10 tahun di Mesir, Qatar dan saudi arabia telah hafal Al Quran. Sebagai contoh Imam Syafi’i hafal Al Quran umru 6 tahun, atau sekarang yang masih hidup yaitu DR Yusuf Qardawi hafal Al Quran sebelum genap berumur 10 tahun.
5. Tiada suatu bacaan pun selain Al Quran yang mendapat perhatian begitu serius. Perhatian yang tidak hanya tertuju pada sejarah secara umum tetapi sejarah turunnya ayat demi ayat, baik dari masa, musim dan waktu turunnya sampai kepada sebab-sebab turunnya atau kali-kali turunnya. Tidak ada satu pun kitab suci didunia ini yang terperinci dan tercatat secara rinci tentang sebab-sebab turunnya ayat- demi ayat.
6. Tiada suatu bacaan pun didunia ini selain Al Quran yang dipelajari redaksinya, bukan hanya dari segi penempatan kata demi kata, serta pemilihan kata tersebut, bahkan sampai kesan-kesan yang ditimbulkan oleh jiwa pembacanya, dan kemudian al Quran ditulis ratusan ribu jilid tafsirnya generasi demi generasi hingga saat ini.
7. Tiada suatu bacaan pun selain Al Quran yang diatur tata cara membacanya, mana yang harus dipanjangkan, dipendekan, dipertebal, atau diperhalus suaranya. Dimana tempat yang terlarang, boleh atau harus bermula dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai etika ketika membacanya.
8. Tiada suatu bacaan pun selain Al Quran yang dihitung jumlahnya, bukan hanya jumlah surat-suratnya tetapi sampai kepada ayat, kalimat, kata dan hurufnya sekalipun, dan kemudian ditemukan rahasia-rahasia yang amat mengagumkan dari perimbangan jumlah bilangan kata-katanya. Sebagai contoh, DR. Rasyad Khalifah, cendikiawan Mesir yang tinggal di Amerika, telah mengadakan riset terhadap al Quran dengan menggunakan komputer yang canggih, untuk menghitung jumlah kata-kata, kalimat bahkan huruf yang terdapat dalam Al Quran. Hasil risetnya kemudian menghasilkan Buku “Miracle of The Quran”, yang diterbitkan Islamic Production International in St. Louis mo USA. Silahkan pesan buku tersebut yang beredar luas di AS. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa:
a. Surat Qaf. yaitu surat pendek diawali hanya dengan huruf Qaf. Kita hitung huruf Qaf yang ada pada surah ini, dimana kita akan menemukan sebanyak 57 huruf. Kemudian kita ambil surat Asyura yang panjang nya dua kali lipat surat Qaf dimana huruf Qaf itu sebanyak 57 pada awalannya. Baiklah kita jumlah 57+57=114 angka ini merupakan jumlah surat dalam Al Quran.
b. Surat Ar-Ra’ad (13). Surat ini dibuka dengan huruf “Alif laam miim raa”. Kebanyakan ulama menyandarkan rangkaian huruf ini kepada Allah, Hanya Allah yang tahu maksudnya. Tetapi setelah dihitung dengan komputer yang canggih menunjukan bahwa surat itu mengandung huruf terbanyak dengan urutan sebagai berikut Alif 625 huruf, laam 479 huruf, mim 260 huruf, raa 137 huruf. Itulah jumlah huruf terbanyak dalam surat yang diawali huruf alif laam miim raa. Apakah ini suatu kebetulan? Mungkinkah Muhammad saw yang mengarang Al Quran? Mungkinkah Muhammad saw berpikir bahwa saya akan mengarang suatu surat diawali huruf alif laam miim raa dan itulah huruf-huruf terbanyak dalam surat itu? Hanya Allah saja yang mampu berbuat demikian.
c. Surat Al Baqarah (2). Surat ini dibuka dengan huruf “Alif laam miim”. Setelah dihitung dengan komputer hasilnya adalah Alif sebanyak 4592 huruf, Laam sebanyak 3204 huruf, dan miim sebanyak 2195 huruf. Itulah huruf terbanyak dalam surat Al Baqarah.
d. Surat Ali Imran (3). Surat ini dibuka dengan huruf “Alif laam miim”. Setelah dihitung dengan komputer hasilnya adalah Alif sebanyak 2578 huruf, Laam sebanyak 1885 huruf, dan miim sebanyak 1251 huruf. Itulah huruf terbanyak dalam surat Al Imran.
e. Surat Al ankabut (29). Surat ini dibuka dengan huruf “Alif laam miim”. Setelah dihitung dengan komputer hasilnya adalah Alif sebanyak 784 huruf, Laam sebanyak 554 huruf, dan miim sebanyak 344 huruf. Itulah huruf terbanyak dalam surat Al Ankabut.
f. Surat Ar Rum (30). Surat ini dibuka dengan huruf “Alif laam miim”. Setelah dihitung dengan komputer hasilnya adalah Alif sebanyak 547 huruf, Laam sebanyak 396 huruf, dan miim sebanyak 318 huruf. Itulah huruf terbanyak dalam surat Ar Ruum.
g. Demikian juga Alif laam miim shaad pada surat al a’raf (7).Itulah urutan jumlah terbesar dalam surat itu.
h. Pada surat Tha Haa, huruf Thaa dan Haa sebagai huruf terbanyak diantara surat-surat yang turun di Mekkah.
i. Huruf kaaf haa yaa ‘aiin shaad pada awal surat Maryam merupakan huruf terbanyak dalam surat itu, bahkan lebih banyak daripada yang dikandung surat-surat Al Quran lainnya yang turun di Mekkah.
j. Surat-surat yang bermula dengan huruf alif laam raa seperti surat Ibrahim (14), Yunus (10), Hud (11), Yusuf (12) dan Al Hijr (15), jika ketiga huruf itu digabung, akan merupakan angka yang terbesar.
Itulah keagungan al-Qur’an dalam hal perimbangan kata-kata maupun huruf-hurufnya, yang hal itu tidak mungkin di jumpai dalam kitab manapun di dunia ini. “Allahlah yang menurunkan Kitab (Al Quran) dengan kebenaran dan timbangan”. QS 42:17.
9. Tiada suatu bacaan pun selain Al Quran yang mempunyai perimbangan kata-kata yang sangat mengagumkan. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya. Misalnya, dalam Al-Qur’an disebut kata: Al-Hayah (kehidupan) dan al-maut (kematian) masing-masing sebanyak 145 kali, An naf’ (manfaat) dan al-fasad (kerusakan) masing-masing 50 kali tersebut, Al-har (panas) dan al-bard (dingin) masing-masing tersebut 4 kali, Ash shalihat (kebaikan) dan as-sayyiat (keburukan) masing-masing 167 kali, Al-kufr (kafir) dan al-iman (iman) masing – masing 17 kali, Ash-shaif (musim panas) dan asy-syita’ (musim dingin) masing- masing 1 kali, Ar rahbah (cemas, takut) dan ar-raghbah (harap, ingin) masing – masing 8 kali. Itulah salah satu contoh keseimbangan kata-kata dalam Al Quran. jika belum puas silahkan merujuk pada buku “Miracle of The Quran” oleh Rasyad Khalifah.
10. “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang memenuhi seruanmu dengan jalan kaki dan mengendarai onta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”. (QS Al Hajj 27).
Sungguh hebat ramalan al Quran tersebut. Di saat nabi saw mengahadapi situasi yang genting akibat serangan bertubi-tubi dari kaum kafir Quraisy dan dalam keadaan agama Islam yang belum menentu itu Allah menyuruh nabi agar berseru supaya orang orang menunaikan ibadah haji. Mungkin saat wahyu itu di sampaikan banyak yang menyangsikan kebenarannya. Kini semua sudah meyakini, setiap tahun jutaan lautan manusia dari seluruh penjuru dunia memenuhi tanah suci Mekkah dan Medinah. Sungguh tepatlah ramalan Al Quran.
11. “Barangsiapa dikehendaki Allah diberi petunjuk, niscaya Allah akan melapangkan dadanya untuk berserah diri (kepada Allah). dan barangsiapa yang dikehendaki sesat, maka Allah menjadikan dadanya sempit dan sesak seolah-olah ia naik kelangit” (QS Al An’am 125).
Dari siapakah nabi Muhammad saw tahu kalau kita naik kelangit akan sesak nafas kita karena kekurangan oksigen? Ayat ini turun 14 abad yang lalu yang belum ada penelitian tentang langit.
12. “Allah menciptakan kamu didalam perut Ibu mu tahap kejadian demi tahap kejadian didalam gelap yang tiga”. Qs Az Zumar Dalam pameran Islam di London terpampang kaligrafi dengan tulisan ayat Al Quran tersebut, berserta terjemahannya dalam bahasa Inggris. Lalu masuklah dokter ahli bedah kandungan bangsa inggris, yang jelas tak beragama Islam. setelah melihat benda yang dipajang akhirnya ia melihat kaligrafi tersebut. Tentu ia tidak tahu huruf kaligrafi tersebut, tapi setelah membaca terjemahannya ia sungguh kagum dan heran. Sebagai ahli kandungan dia mengetahui bahwa bayi yang terdapat dalam rahim ibunya di lindungi oleh tiga lapisan selaput halus tapi kuat. selaput itu adalah Amnion membrane, Decudea membrane, dan Chorion membrane. Dokter tiu terpesona karena mengetahui ayat itu turun 14 abad yang lalu, disaat bangsa Eropa dan amerika tenggelam dalam kebodohan. Dari mana Muhammad saw tahu bahwa dalam rahim ada tiga kegelapan yang harus di lewati si bayi, yaitu tiga selaput membrane tersebut?
13. “Tidakkah orang kafir memperhatikan bahwa langit dan bumi itu tadinya merupakan satu yang padu, kemudian Kami memisahkannya dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman?” (QS Al Anbiya’ 30).
Tentang keterpaduan alam raya tersebut di atas dibenarkan oleh obsevasi para ilmuan. Observasi edwin P huble (1889-1953) melalui teropong raksasa pada tahun 1929 menunjukan bahwa adanya pemuaian alam raya. berarti ini alam berekspansi (QS Adz Dzariyat 47), bukan statis seperti dugaan einstein (1879-1955). Ekspansi ini melahirkan miliaran galaksi. Bila ditari ke belakang disimpulkan bahwa alam raya ini dulunya satu kesatuan yang padu (QSAl Anbiya’ 30). Gumpalan yang satu padu itulah yang akhirnya meledak yang dikenal dengan istilah Big Bang. Dari mana Muhammad saw mengetahui semua itu? Dari Allah tentunya, pencipta Big Bang itu sendiri.
14. “Dan Kami mungkinkan Bani Israil melintasi laut. Mereka pun diikutioleh Firaun dan tentaranya. Ketika Firaun hampir tenggelam berkatalah dia, “Saya percaya bahwa tidak ada tuhan selain Tuhan yang disembah Bani Israil dan saya termasuk orang yang berserah diri’. Apakah kamu sekarang baru beriman padahal sesungguhnya kamu durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. HARI INI KAMI AKAN SELAMATKAN BADANMU, supaya kamu menjadi pelajaran bagi generasi yang akan datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami”. (QS yunus 90-92).
Yang perlu digarisbawahi adalah ungkapan kami akan selamatkan badanmu. Bagaimana Muhammad saw akan menyampaikan ayat ini pada kaumnya? Pasti cemoohan yang akan diterima. Mana Muhammad badan firaun yang diselamatkan itu? Begitulah kira-kira ejekan kaum kafir. Bagaimana nabi saw akan menjelaskan hal ini? Bukankah dia hanya disuruh untuk menyampaikan ayat yang diterimanya dari Allah SWT? Kalau sekiranya Al Quran itu karangan Muhammad saw, apa susahnya dia tidak usah mengeluarkan perkataan tersebut. Tapi bagaimana pahit perasaan nabi ayat itu harus disampaikan kepada umatnya. Namun baru tahun 1896 purbakalawan Loret, menemukan jazat tokoh tersebut dalam bentuk mumi di wadi al muluk. Kemudian 8 juli 1907 Elliot Smit membuka bungkus mumi tersebut dan badan Firaun dalam keadaan masih utuh. dan sekarang disimpan di Musim Mesir. Pada Juni 1975 ahli bedah perancis Maurice Bucaile mendapat ijin untuk melakukanpenelitian lebih lanjut tentang mumi tersebut dan menemukan bahwa mumi tersebut adalah Firaun yang meninggal dilaut. Disekujur tubuhnya dipenuhi unsur-unsur garam. Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNya.
15. “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan :53)
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara televisi `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli kelautan (oceanografer) dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam bawah laut untuk ditonton jutaan pemirsa di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemukan beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu membuat penasaran Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah- tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar- Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan…”artinya “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak bisa ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas. Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi: “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” artinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sungguh-sungguh kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika ia pun memeluk Islam.
Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.
Sumber. www.nujombang.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar